Widget HTML Atas

Geez & Ann #2 ~ Rintik Sendu

Hasil gambar untuk sinopsis geez & ann 2



Selalu untukmu Geez,

Sebulan lebih aku sudah berada di Berlin. Mencari, mencari, dan mencari. Sampai akhirnya, aku menemukan sebuah jawaban yang terpaksa aku terima. Bukan jawaban terbaik, tetapi aku harus bisa menghargai itu.

Berlin, aku titip dewa kejutanku, ya. Sembunyikan saja senjamu kalau dia nakal, pasti dia langsung jadi anak baik lagi.

Berlin, aku juga titip rasa sayang ini untuknya. Seperti permintaannya, perasaan untuknya tidak akan lagi aku bawa pulang.

Aku pamit, Ann.

Jadi, Ann memutuskan pergi ke Berlin untuk mengajak pulang Geez. Karena Ann akhirnya sadar Geez tidak akan tergantikan. Andaikan dulu Ann dapat menekan keegoisannya dan membuka kado dari Geez di ulang tahunnya yang ke-16, hidupnya tak akan rumit. Hatinya tidak terluka, juga hati lainnya yang menawarkan kebahagiaan pada Ann. 

"Jangan suka melamun, aku tidak suka dengan apa yang kamu lamunkan. Hal-hal yang tidak menyenangkan bukan untuk dilamuni, Ann, melainkan dijauhi.'' Hlm. 110

Kepergian Ann ke Berlin ini terbilang nekat. Karena dia tidak mencari tahu dulu di mana tempat tinggal Geez. ditambah kesehatan Ann sedang berada ditingkat paling rendah. Ann sepertinya lupa, Berlin itu tak seluas daun kelor. 

Coba mencari ke tempat yang pernah diceritakan Geez sebelumnya. Sayang, nihil! Ditambah kondisi Ann yang semakin down. Keras kepalanya nih ya, Ann gak mau konsumsi obatnya. 

Duh, cewek satu ini kalau sakit bukannya malah gak bisa cari Geez? Beruntunglah ada dokter ganteng bernama Leo, yang tidak lelah mengekori Ann kemanapun. 

Pencarian Geez yang membuat Ann hampir menyerah, membuka jalan saat seorang perempuan menyapanya. Dari sanalah pintu mulai terbuka. Geez yang ternyata tengah menderita.

“Yang kumengerti... pasti Tuhan tidak akan bermaksud buruk dengan rencana-Nya.” Hlm. 123 

Tuhan memberikan jalan untuk Ann bertemu dengan Geez. Untuk mengajaknya pulang. Namun, ternyata tak sesuai yang diharapkannya. Geez tengah menderita dan itu semua karena Ann. Membuat Ann ingin selalu berada di Geez, bagaimanapun kondisinya sekarang. Karena untuk Ann, Geez rumahnya. Rumah untuk pulang. 

Sayang, Geez ingin mengikhlaskan Ann untuk pergi. Apa yang akan dilakukan Ann, bertahan atau pergi? Terutama setelah membaca buku harian Geez yang baru Ann sadari Geez tak pernah jauh darinya walau jarak memisahkan. Bagaimana kecewa Geez saat dulu Ann lebih memilih orang lain. 

Penasaran dengan endingnya? Silahkan baca novelnya langsung ya. 

Secara konflik dan alur, ada kemajuan di buku kedua ini. Konfliknya tidak bertele-tele. Walau ada beberapa konflik yang terlalu tak masuk akal. Geez yang seakan tahu segalanya. 

Di buku kedua memang ada orang baru yang jatuh hati pada Ann. Di sini aku suka dengan Ann, yang hatinya tak goyah walau Geez menyuruh dia pergi. Tapi Ann, tidak bersembunyi dibalik hati yang lain. Geez, masih memberikan sensasi yang mendebarkan. 

Karena diksi yang digunakan penulis sangat baik. Yah, walau aku masih bertanya, kenapa saat menceritakan cerita ini dari sudut pandang Ann, malah terasa kaku. Dan ada beberapa kalimat yang kurang sepadan dengan kalimat sebelumnya. Semoga selanjutnya, penulis memerhatikan juga diksi yang digunakan oleh pembawa ceritanya.

Pesan, Keterlambatan adalah penyesalan yang tertunda.

Download