Widget HTML Atas

Perburuan pdf Karya Pramoedya



Mengisahkan seorang anak wedana yang bernama Hardo, yang hidup pada masa pemerintahan Jepang. Dulu, ia adalah seorang tentara Seinendan, namun ia menjadi buronan Jepang sebab pemberontakan yang ia lakukan terhadap Jepang. 

Cacat  fisik pada tubuhnya yang bercirikan panjang tangan kanan melebihi tangan kiri menjadikan ciri khas dalam proses pencariannya. Selama diburu oleh Jepang ia menjadi seorang kere, yaitu gelandangan yang selalu berjalan menyusuri Jakarta untuk menghilangkan jejak dari Jepang. 

Semenjak ia menjadi buronan Jepang ayahnya yang menjabat sebagai wedana Karangjati dipecat bahkan kedua orang tuanya disuruh untuk mencari dan mengepung anaknya sendiri untuk dibantai. 

Informasi tersebut ia dapat ketika tanpa sengaja Hardo bertemu dengan ayahnya di sebuah gubuk di tengah sawah. Pada saat itu Hardo sedang beristirahat dan ayahnya lari dari gropyokan judi. 

Pada saat itu pula ayahnya bercerita bahwa ia telah dipecat dan ibunya telah meninggal dalam perjalanan mencarinya sebab tidak kuat menahan sakit dan beban yang dipikulnya. 

Ayahnya merasa sangat bahagia dapat bertemu dengan Hardo dan ia sangat yakin bahwa kere yang ia ajak bicara itu memang benar Hardo. Akan tetapi Hardo tidak mau mengatakan dirinya yang sebenarnya dan ia mengatakan kepada ayahnya bahwa ia bukanlah Hardo melainkan kawan anaknya, bahkan ia mengatakan bahwa ia tidak akan menceritakan dimana Hardo berada. 

Ternyata pertemuan Hardo dengan ayahnya tercium oleh Jepang sehingga penggeropyokan kembali terjadi di gubuk tersebut saat ayah Hardo sedang membakar jagung untuknya, untung Hardo sudah lari menyelamatkan diri terlebih dahulu ketika sirene tanda penggeropyokan itu berbunyi. 

Jepang mendapat informasi keberadaan Hardo dari lurah Karangjati, ayah dari tunangannya yang bernama Ningsih. Sebelum ia bertemu dengan ayahnya, ia bertemu dengan ayah Ningsih dan merayunya agar kembali pulang, namun Hardo tidak mau dan mengatakan akan kembali apabila Jepang menyerah. 

Ia merasa bahwa lurah tersebut akan berkhianat kepadanya dan memberikan informasi tentang keberadaannya.

Semenjak pengropyokkan di gubuk tengah sawah, ayahnya diintrogasi dan ditangkap oleh Jepang. Akan tetapi ia tidak terbukti bersalah, sehingga Jepang meminta pertanggungjawaban atas informasi yang diberikan oleh si lurah dan membuatnya ikut terseret dalam kasus perburuan Hardo. 

Ia pun babak belur dihajar oleh tentara Jepang atas kesalahan informasi dan terus dimintai keterangan tentang keberadaan Hardo. Tanpa berpikir panjang ia turut menyebutkan anak semata wayangnya yang bernama Ningsih sebagai kekasih Raden Hardo. 

Jepangpun memberikan mandat kepada scodanco Karmin  untuk menangkap dan mengintograsi Ningsih. Karmin adalah sahabat Hardo yang lolos dari perburuan dan telah berkhianat kepada kawan-kawannya yaitu Hardo, Dipo, dan Kartiman. 

Ia juga yang menyebabkan kawan-kawannya menjadi buronan meski ia tidak pernah mengatakan dimana kawan-kawannya itu berada.

Setelah diintrograsi Ningsih pun dibawa  oleh Jepang dan hendak ditahan bersama ayahnya sebelum Hardo menyerahkan diri. 

Kabar kekalahan Jepang terhadap sekutu menggemparkan keadaan dan membuat panik tentara Jepang. 

Terlebih lagi Hardo, Dipo, dan Kartiman datang sehingga Ningsih beserta ayahnya terselamatkan. Namun sayang dada Ningsih tertembak oleh tentara Jepang ketika Hardo hendak menemuinya.