Widget HTML Atas

Muslihat Kapitalis Global : Selingkuh Industri Farmasi dengan Perusahaan Rokok AS


Barangkali, sebagian orang di antara kita yang dibesarkan dalam suatu kenyakinan bahwa kapitalisme adalah sinonim dengan pasar bebas dan demokrasi akan terkejut, ketika tahu bahwa apa yang disebut globalisasi pasar bebas sebenarnya telah direncanakan secara terpusat oleh sindikasi korporasi global yang besarnya melebihi ukuran banyak negara. 

Konsolidasi modal melalui merger (penggabungan) dan akuisisi (pencaplokan) serta aliansi strategis antar perusahaan besar dunia membuat kendali pasar dunia jatuh ketangan segelintir konglomerasi global. 

Implikasinya sistem politik global pun jelas tidak 'suci' dari rekayasa sosial yang jauh hari telah dirancang oleh kepentingan korporasi global, ditambah hegemoni "rezim pengetahuan" ikut berperan besar dalam memuluskan jalan kepentingannya.

Kita semua akan tambah terkejut ketika tahu, gerakan anti tembakau global senyatanya adalah muslihat kapitalisme global melalui persekutuan dua korporasi besar, yakni Rockefeller-Morgan. 

Kedua entitas konglomerasi bisnis ini telah mengonsolidasikan kendali industri perekonomian nasional Amerika secara umum, yakni dengan mengeliminasi potensi konflik kepentingan dan kompetisi pasar yang merugikan satu sama lain lewat pembentukan sebuah sindikasi korporasi. 

Sementara Johns Hopkins University dan lembaga akademis lainnya, yang menjadi mitra sindikasi Rockefeller-Morgan, berperan sebagai otoritas yang "mengendalikan rasionalitas" dalam kerangka ilmiah untuk menggerakkan perspektif berpikir masyarakat dunia agar selaras dengan arus kepentingan modal mereka.

Persekutuan Rockefeller-Morgan adalah sponsor utama Michael Bloomberg (donatur gerakan anti rokok global ke 15 negara, termasuk Indonesia) ketika dia maju bertarung untuk kali ketiga dalam pemilihan walikota New York. 

Dalam persekutuan Rockefeller Morgan plus Bloomberg ini tampak kasat mata muslihat ekspansi kapitalisme global yang mengejawantah dalam suatu paradoks ganjil, namun sanggup mensinergikan kepentingan korporasi industri farmasi dan tembakau dalam satu kepentingan nasional Amerika. 

Tampaknya gabungan ketiganya telah menciptakan sebuah kekuatan ekonomi dan kepentingan yang luar biasa, yang tidak saja sanggup menggerakkan trend dan tujuan ekonomi nasional Amerika, bahkan pada tingkatan global tak luput jua dikendalikan olehnya.