Widget HTML Atas

Fihi Ma Fihi Karya Jalaluddin Rumi



Kitab “Fihi Ma Fihi” ini adalah karya Maulana Jalaluddin Rumi yang penyampaiannya berbentuk prosa. 

Kebanyakan pembahasan dalam setiap pasal-pasalnya merupakan jawaban dan tanggapan atas bermacam pertanyaan dalam konteks dan kesempatan yang berbeda-beda.

Sebagian dari isi pembahasan kitab ini berisi percakapan antara Rumi dengan Mu’inuddin Sulaiman Barunah, seorang lelaki yang memiliki kedudukan tinggi di birokrasi pemerintahan Seljuk Romawi. 

Mu’inuddin adalah orang yang sangat merindukan para ahli batin dan termasuk golongan yang meyakini kewalian Maulana Rumi.

Kitab “Fihi Ma Fihi” ini berisi kumpulan materi perkuliahan, refleksi dan komentar yang membahas masalah seputar akhlak dan ilmu-ilmu Irfan yang dilengkapi dengan tafsiran atas al-Quran dan Hadits. 

Ada juga beberapa pembahasan yang uraian lengkapnya dapat ditemukan dalam kitab “Matsnawi”. Seperti halnya diwan Matsnawi, kitab ini menyelipkan berbagai analogi, hikayat sekaligus komentar Maulana Rumi. 

Selain itu, kitab ini bisa membantu kita untuk memahami pemikiran beliau dan menyingkap maksud-maksud ucapannya dalam berbagai kitab lainnya.

Kitab Fihi Ma Fihi juga memuat ensiklopedi budaya Maulana Jalaluddin Rumi. Diketahui bahwa beliau memiliki pengetahuan yang sangat dalam dan luas tentang bermacam-macam isu. 

Sebagian dari kemampuannya adalah bagaimana ia bisa mengungkapkan gagasan cemerlang dengan memakai redaksi yang biasa digunakan sehari-hari. 

Misalnya, ketika beliau menjelaskan roh Islam dan kehendak Allah dengan segala ciptaan-Nya, beliau memakai term ‘Isyq (kerinduan dan kecenderungan relung hati pada Wujud yang dirindukan) yang dapat mempengaruhi perasaan dan memalingkan akal, jiwa dan hati dalam waktu yang bersamaan.

Tujuan pokok dari kitab Fihi Ma Fihi ini adalah : Tarbiyah rohani pada manusia agar ia mengikuti apa yang dikehendaki Allah, Tuhan semesta dan jagat raya ini.

Semoga buku atau kitab “Fihi Ma Fihi” ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya, terutama dalam membangun dan mengembangkan kearifan bagi diri atau jiwa kita. Amiin. Allahuma shali ‘ala Muhammad wa aali Muhammad.