Widget HTML Atas

Cantik itu Luka Karya Eka Kurniawan

Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberikan nama Si Cantik.
“Perihal berbagai gaya dan bentuk yang diaduk jadi satu ini, Cantik itu Luka memang sebuah penataan berbagai capaian sastra yang pernah ada. Seluruh referensi yang ada dalam bagasi penulisnya, hadir bercampur aduk membentuk mozaik konstruksi linguistik yang dinamis.”
— Alex Supartono, Kompas
“Mencermati isinya, kita seperti memasuki sebuah dunia yang di sana, segalanya ada.”
— Maman S. Mahayana, Media Indonesia
“Inilah sebuah novel berkelas dunia! Membaca novel karya pengarang Indonesia kelahiran 1975 dan alumnus Filsafat UGM ini, kita akan merasakan kenikmatan yang sama dengan nikmatnya membaca novel-novel kanon dalam kesusastraan Eropa dan Amerika Latin.”
— Horison
“It is nice that, after half a century, Pramoedya Ananta Toer has found a successor. The young Sundanese Eka Kurniawan has published two astonishing novels in the past half-decade. If one considers their often nightmarish plots and characters, one could say there is no hope. But the sheer beauty and elegance of their language, and the exuberance of their imagining, give one the exhilaration of watching the first snowdrops poke their little heads up towards a wintry sky.”
— Benedict R. O’G. Anderson, New Left Review