Widget HTML Atas

Tahafut At-Tahafut Karya Ibnu Rusyd




Buku ini sendiri menurut beberapa pendapat merupakan sanggahan terhadap buku Imam Al-Ghazali Tahafut Al Falasifah yang sebelumnya kami bagikan. Berikut komentar tentang buku ini yang kami kutip dari Republika.

"Dalam kitab ini, Ibnu Rusyd menyanggah asumsi Al-Ghazali atas filsafat yang tertuang dalam bukunya yang bertajuk Tahafut al-Falasifah. 

Dalam simpulannya, al-Ghazali menetapkan 20 persoalan. Tujuhbelas masalah di antaranya oleh Al-Ghazali dikategorikan bid’ah.

Di akhir bukunya, ada tiga perkara yang disimpulkan Al-Ghazali akan menyebabkan kepada kekufuran. 

Ketiga hal tersebut yaitu pendapat filsuf bahwa alam itu azali atau qadim (eternal in the past), pendapat filsuf bahwa Tuhan tidak mengetahui hal-hal partikular (juz’iyyat), dan terakhir adalah paham filsuf yang mengingkari adanya kebangkitan tubuh di hari akhirat.

Menariknya, ketajaman berpikir Ibnu Rusyd dengan menggunakan akal rasional dapat diselaraskan dengan penafsiran agama secara rasional. 

Sekalipun, interpretasi yang dihasilkan tetap sejalan dengan sumber agama, yaitu Alquran dan Sunnah. 

Bahkan, Ibnu Rusyd tak segan berkesimpulan dalam kajiannya dan menegaskan bahwa para filsuflah yang mampu menguak rahasia Alquran dan mentakwilkannya.

Ibnu Rusyd berusaha melakukan klarifikasi atas persepsi Al-Ghazali. Pembelaan terhadap para filsuf dilakukan dengan mengklarifikasi keberadaan filsafat dan merumuskan harmonisasinya dengan agama.

Menurut Ibnu Rusyd, syariat merupakan jalan hidup yang benar, maka tentu menyeru mempelajari sesuatu yang benar pula. 

Tidak terdapat pertentangan antara syariat dan filsafat. Bahkan, agama menyerukan umat manusia untuk berpikir dan berfilsafat. 

Karena sejatinya kebenaran tidak akan berlawanan dengan kebenaran yang lain."