Widget HTML Atas

Jalan Sufi Karya Idries Shah




Banyak orang mengaku dibingungkan oleh kebiasaan (adat) Sufi, dan terpaksa sampai pada suatu keputusan bahwa mereka memang ingin dibingungkan. 

Lainnya, dengan berbagai alasan yang lebih jelas, menyederhanakan sesuatu yang demikian luas, sehingga 'Sufisme' hanya semacam pemujaan cinta, meditasi atau sesuatu yang dipilih secara seimbang.

Namun dengan suatu ketertarikan yang netral, dan mengetahui macam-macam tindakan Sufi, seseorang dapat melihat karakteristik umum yang bercahaya di wajahnya.

Para guru (para bijak), sekolah-sekolah, para penulis, ajaran-ajaran, humor-humor, sejumlah mistisisme dan rumusan-rumusan Sufi, semuanya berkait dengan relevansi sosial dan psikologi pemikiran manusia.

Menjadi orang yang tidak dibatasi oleh waktu dan tempat, Sufi membawa pengalamannya ke dalam kultur, negara dan iklim di mana ia tinggal.

Kajian tentang kegiatan Sufi dengan kultur yang terpisah, hanya bernilai bagi mereka yang bekerja pada bidang keilmuan sempit. 

Menganggap kegiatan Sufi bersifat keagamaan semata, literatur, atau fenomena filosofis, akan menghasilkan penerjemahan terbalik tentang jalan Sufi. 

Begitu juga mencoba mengintisarikan teori atau sistem, serta berusaha mengkajinya secara terpisah, hanya merupakan kesia-siaan komparatif.

Buku Jalan Sufi ini dirancang untuk mengemukakan gagasan-gagasan, tindakan dan laporan (kisahkisah) Sufi; bukan untuk obyek mikroskop atau benda-benda museum, melainkan dalam relevansinya dengan komunitas sekarang atau apa yang kita sebut dunia kontemporer.