Widget HTML Atas

Abu Nawas Karya M B Rahimsyah



Novel ini menceritakan tentang kisah seorang yang cerdik dan banyak akal ia adalah abu nawas yang berasal dari persi. 

Kisah-kisah dalam novel ini di ambil dari kisah-kisah seribu satu malam yang digemari oleh banyak orang. 

Novel ini adalah novel terjemahan oleh MB.Rahimsyah dari kisah seribu satu malam. 

Abu nawas dalam cerita ini mengalami aneka persoalan dan kejadian, karena akalnya yang banyak dan gaya bicaranya yang unik akhirnya ia dapat menyelesaikan masalah itu.

Abu nawas adalah tokoh super lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz dan meniggal pada tahun 819 M di Baghdad. 

Abu nawas sangat disukai rakyat karena selalu membelah yang lemah. Ia di benci para penguasa karena terlalu kritis. 

Namun juga dirindukan Raja, karena slalu bisa mengatasi berbagai persoalan rumit dengan styl humor atau bahkan humor positif. Abu nawas menjadi panutan serta perlindungan khususnya rakyat kecil.

Novel ini dibuat menjadi 27 bagian yang setiap bagianya berisikan judul. 

Yang diantaranya adalah Abu nawas gila, abu nawas mendemo tuan kadi, membalas perbuatan raja, debat kursi tentang ayam, mengecoh gajah, pekerjaan yang mustahil dan masih ada 20 lainya.

Pada bagian abu nawas “membalas perbuatan raja” di ceritakan bahwa Abu nawas hanya tertunduk sedih setelah melihat beberapa pekerja kerajaan atas titah langsung baginda raja membongkar rumahnya. 

Kata mereka tadi malam baginda bermimpi bahwa di dalam rumah abu nawas terpendam emas dan permata, tetapi setelah mereka terus menggali ternyata emas dan permata itu tidak di temukan. 

Dan bagindah juga tidak minta ma’af kepada abu nawas atas perbuatannya itu.

Lama abu nawas memeras otak, akhirnya ia menemukan muslihat untuk membalas bagindah. 

Abu nawas membawa lalat-lalat kedalam istana, dengan cerdiknya abu nawas memohon izin tertulis dari baginda agar bisa leluasa memukul lalat itu dimanapun mereka hinggap. 

Tanpa menunggu perintah, abu nawas melepaskan lalat-lalat itu hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini. 

Dengan tongkat besi abu nawas mulai mengejar dan memukul lalat itu, sehingga sebagian dari istana dan perabotnya remuk di terjang tongkat besi abu nawas. 

Baginda raja tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyadari kekeliruan yang telah di lakukan terhadap abu nawas.

Cerita patut di baca karena memiliki nilai budi yang luhur dan juga mengajarkan kita agar tidak lalim dalam melaksanakan tugas. 

Cerita ini mengajarkan untuk memikirkan hal yang kita lakukan sebelum bertindak. Cerita ini juga lucu dapat membuat kita tertawa.